Hai,bpk/ibu,saudara/kawan...biasa neh,mau share lagi, belajar dari ilmu dan pengalaman beternak perkutut sebelumnya, kita memanfaatkan burung puter/puter pelung/kuk deruk untuk babuan meloloh anakan perkutut umur 5-6 hari (hampir semua puter mampu menjadi babuan), dan juga memanfaatkan jasa puter untuk mengerami telur perkutut hingga menetas ( nah....kalau yang mengerami,terus meloloh sampai besar,harus puter yang terlatih,tidak semua burung puter dapat melakukannya,dikarenakan anakan perkutut yang baru menetas sangatlah kecil,persis seperti anakan murai yang baru menetas, sehingga jika tidak terlatih,maka anakan perkutut itu akan mati terinjak/tergencet oleh tubuh si puter,biasanya kita menaruh anakan perkutut untuk diloloh oleh puter sekitar 5-7 hari setelah dirawat induk perkutut, jadi sudah agak besar,dan kebanyakan burung puter mampu melakukannya, tapi jika dari telur dan dierami,maka haruslah burung puter yang sudah terlatih,jika sudah terlatih,maka si puter akan lebih telaten merawat anakan yang baru menetas tersebut dengan hati-hati dan telaten)...wowwww luarr biasa...Allahu Akbar,maha sempurna Allah menciptakan segala sesuatunya dengan kadar yang seimbang dengan berbagai hikmah dan manfaatnya.....
hemmm..berdasarkan ilmu tersebut, ane coba terapkan di telur murai (ada gambar pendukung dibawah...cari terus kebawah yac...he3x),dan ternyata gak jauh beda dengan telur perkutut, untuk ukuran telur dan size anakan menetas hari ke1, sama persis ukuranya antara perkutut dan murai, jadi yang penting di catat adalah awal telur murai dititipkan pada puter untuk dierami,mendekati hari ke 12-14 kita harus pantau apakah sudah menetas atau
belum, jika sudah menetas segera kita ambil dan taruh di inkubator dan
segera diloloh sesuai prosedur merawat dan meloloh anakan murai dari
umur 1 hari ( liat tips merawat anakan murai umur 1 hari di blog ini ), karena :
1. Masa mengeram puter/perkutut sekitar 21 hari, sedangkan murai 12-14 hari, dikuatirkan terinjak tidak sengaja/atau malah dicoba diloloh oleh puter yang memuntahkan makanannya kemulut anakan,sehingga dikuatirkan tersedak ,kejadian yang tidak kita inginkan
2. Perbedaan cara melolah anakannya, jika puter/perkutut indukan yang membuka mulut,kemudian anakan memasukan ke mulut indukan,dan indukan memuntahkan susu/makanan yang sudah dicerna kepada anakannya, nah..jika burung kicau seperti murai/kacer/dll,justru terbalik, anakannya yang membuka mulut, induknya yang memasukan makanan kemulut anakan yang terbuka tersebut, ck...ck.....Indah yach....Allah menciptakan mahluknya, ini namanya salah satu AYAT KAUNIYAH, yaitu Allah SWT memberikan bukti nyata melalui mahluk, alam semesta beserta isinyua yang Allah ciptakan begitu seimbang,penuh hikmah, penuh manfaat yang luar biasa,sehingga mudah2an ini semakin mendekatkan diri kita kepada Yang Menciptakan kita yaitu Allah SWT yang begitu sempurna atas segalanya, Amin ya robbal..alamin
sebagai catatan:
Burung puter adalah burung yang lemah lembut, dan punya jiwa kasih sayang serta jiwa sosial yang tinggi, bahkan jika kita ambil telurnya dan diganti kelereng/batu bulat yang kita cat putih, puter akan tetap mengeraminya dengan taat dan tabah.....ck..ck...dan juga, sebaiknya puter yang dipergunakan seharusnya yang sudah terlatih dan juga berpasangan ada jantan dan betinanya, jika bertelur,jantannya cabut biarkan telur dierami betina, setelah masa eram puter masuk ke 3-4 hari, selipkan 1-2 telur murai yang ingin kita titipkan untuk dierami, hari ke 7 masa pengeraman,ambil telur murai,dan cek fertil atau tidak dengan menggunakan lampu senter, jika gelap semuanya dan telur terisi maka lanjutkan pengeraman, jika masih bening maka tidak fertil /tidak ada embrio yang hidup, hentikan pengeraman dan coba lagi...coba lagi......., kegagalan adalah salah satu proses dari keberhasilan yang tertunda,selamat mencoba
Wassalam,semoga bermanfaat Imanraptor