Senin, 25 Oktober 2010

AANAKAN MURAI MATI : PENGALAMAN PAHIT, JANGAN SAMPAI TERULANG..HU..HU...

Mau bagi bagi pengalaman buruk yang dialami ditempat saya, semoga tidak terulang lagi...hhu..hu...,beberapa minggu yang lalu anakan murai di tempat kami menetas 2 ekor, (seharusnya 3, tapi satu mati didalam telur,entah kepanasan/cangkang terlalu kuat/atau apalah!!?? saya belum ketemu sebabnya, yang jelas bentuk anakan yang mati sudah hampir netas, lengkap kepala,badan dan kaki)sudahla tak apa, btw..kami senang bukan kepalang, karena selama ini ditungu-tungu, proses pelolohan sperti biasa, umur 1-8 hari ga ada masalah, sampai lah pada umur 9 -12 hari, berawal ketika ditempat kami saat itu kroto banyak telurnya/besar-besar sehingga saya "nyetok/nyimpen" dikulkas dalam jumlah lumayan, nah masalah yang fatal adalah...ketika peloloh lalai / tidak teliti, ketika anakan ..teriak..ngaaak...ngaaak...minta makan lapar, kroto yang dari kulkas langsung dicelup vor basah kemudian dilolohkan ke anakan, itu terjadi beberapa kali besoknya, anakan sudah ngambek ga mau makan, dan benar saja sorenya INALILLAHI Wainnaa......, hu..hu...tingal satu lagi, masih belum tahu sebabnya, dipikir kelolodan/kekenyangan, pada ankan yang satunya lagi kita loloh, persis seperti anakan yang pertama, dikasih, terus ngambek, terus WASSALAM....., akhirnya kita runut kebelakang apa yang salah, ternyata setelah diskusi dengan "pakar"nya diketahui sebabnya, adalah KROTO YANG DINGIN dan KURANG BAGUS dari kulkas, masuk ke perut anakan, kemudian anakan jadi  "BENGKEK"/masuk angin perutnya, karena terus terusan di kasih...pencernaannya jadinya ga beres, burung mencret dan GAME OVER, okeh kawan....jadi kesimpulannya, kalau bisa beri pakan yang benar2 bagus :
1. Kroto yang segar/kalau dari kulkas ya di angin-anginkan dulu sampai netral tdk dingin,
2. bisa diberi juga UH yang dipotong2, kalo bisa yang putih, UH setelah ganti kulit
3. Bisa diberi jangkrik alam, tapi yang kecil - kecil, dan bi buang kepala dan kaki kakinya
4. Bisa di beri cacing yang telah dicuci dan dipotong potong
5. INGAT !!! piyikan boleh diberi campuran VOER ENCER diatas umur 10 hari, kalau dibawah 10 hari  rawan mati, pencernaannya masih lemag
6. Memberi/melolohnya pada saat anakan minta saja, jangan dipaksa
demikian dulu, ampai jumpa pada sharing pengalaman dan tips berikutnya
iman sulaiman
wassalam

Senin, 11 Oktober 2010

MELOLOH ANAKAN MURAI YANG BARU MENETAS

Ass, kawan....,mau share lagee nehhh....
Dipeternakan kami, biasa mengambil anakan murai yang baru menetas setelah diloloh indukannya sekitar 3-6 hari, karena jika lewat dari waktu tsb, anakan sudah melek mata dan tidak mau untuk diloloh oleh manusia, anakan murai diambil dari sarang dan diletakan kesarang yang telah dilapisi dengan tisu, tisu gunanya agar anakan yang masih kecil dan halus tersebut, tidak tertusuk sarang, karena biasanya paling lama 4 hari, anakan sudah tak dialasi tisu lagi, tapi langsung sarang(terbuat dari daun cemara kering), karena jika terus pakai tisun kaki anakan bisa pengkor, karena tak terbiasa mencengkeram,okeh...., kita lanjutkan yah, setelah anakan diangkat dari sarang, langsung kita taruh di inkubator sederhana yang didalamnya ada lampu 5 watt, untuk menghangatkan anakan, jarak antara sarang dengan lampu minimal 15cm, karena kalau terlalu dekat bisa kering tuh anak murai...he..he...., dan kalau ada termometer atur suhu antara 37 -38derajat celcius, lantas menu pakannya selama di inkubator, hari 1 - 5 diberi full kroto yang sebelumnya dicelupkan ke air matang, kemudian hari 6-20 diberi campuran kroto dengan pur yang dilarutkan dengan air,ingat jangan kental, tapi pur yang encer, jadi hanya di celupkan saja kroto/UH/Jangkrik kecil untuk dilolohkan ke anakan murai, kemudian hari 20 - 30, bertahap pur dari encer, kemudian ke kental, dilolohkan ke anakan murai, sebagai catatan : pur bisa dicampur dengan minyak ikan dan probiotik(superbreeding), jika anakan sudah mulai nangkring, sediakan pula pur setengah kering dan kering yang telah dihaluskan dicampur dengan kroto/UH buat anakan belajar matuk makanan, biasanya setelah umur 1.5 bulan anakan sudah bisa makan voer sendiri,
sebagai informasi : pernah ada pengalaman dari teman peternak, umur 1-30 hari, diberi kroto terus, dengan maksud burung akan jadi bagus, ternyata anakan gampang sakit dan kakinya cacat/pengkor, demikian tips kali ini, sampai ketemu pada tips berikunya, Wass, iman sulaiman

BETINA MURAI MEDAN IDEAL UNTUK ANAKAN BERKUALITAS

Selera para peternak biasanya mengikuti pasar dan tren lomba, peternak yang cerdik dan tekun biasanya mengamati terus apa yang jadi kebutuhan para penggemar burung murai, ada kalanya indukan betina yang digunakan hanya asal indukan murai,tak menghiraukan asal dari mana (medan,lampung,borneo,aceh,nias dll) yang penting bisa produksi banyak( telur 3-4 butir),lancar,netas, dan produksi kembali maka sudah cukupdan sang peternak senang, ya...memang betul senang, tapi untuk kualitas, belum tentu, kadang - kadang anakan banyak tapi kualitasnya kurang bagus, otomatis konsumen mundur teratur, oleh karena itu, ada baiknya ketika ingin memulai beternak, faktor indukan betina juga harus sangat dipertimbangkan, jangan asal comot/ambil dan dijodohkan, pilih yang sesuai dengan karakter burung figther tersebut,
misal bisa diambil ciri betina bagus misal :
- Asal Medan/Aceh tengah/Tangse/padang,
- paruh tipis,kecil dan panjang,
- badan tegap, kepala ceper/cepak(ciri burung cerdas )
- ekor lurus sedang, panjang relatif ( 11 - 15 cm )
- mata belok, bulat besar
- kaki merah/hitam kalau ada
- umur sudah siap produksi, Ternak = 8-10bln, dan Induk dari hutan = 12-14 bln
- Volume tajam dan keras
- Agresif dan ngeplay, setip pindah dari tangkringan yang satu ketangkringan yang lain, posisi ekor selalu         ngeplay dan tegak/melebihi 90 derajat disertai nembak/trek..trek...

Jika kriteria yang diatas hampir terpenuhi, maka kemungkinan besar anakan yang akan dihasilkan pun,kualitasnya bisa diadu dan dilombakan, tapi juga yang harus diingat, pejantannya juga harus minimal Kualitasnya diatas rata rata syukur - syukur yang telah beberapa kali juara, segitu dulu yach tipsnya, sampai jumpa di tips selanjutnya, wassalam, iman sulaiman

Kamis, 07 Oktober 2010

MENSIASATI INDUKAN JANTAN BUANG ANAKAN

Karakter indukan murai beraneka ragam, ada yang ngemong anakannya dengan sangat sayang, ada indukan ketika indukan betina stanbay di sarang mengerami anakan yang baru netas, indukan jantan membantu mencari makanan dan diantarkan kesarang diberikan ke indukan betina untuk dilolohkan ke anakan, kalo yang begini, sang peternak tinggal senyum dikulum...he..he, tapi sebaliknya jika anakan baru netas, lantas jantan gelisah,dan ketika betina turun dari sarang, maka dibantailah anakanya, dibuang kebawah, kalau begini...pusing..pusing,( biasanya si jantan bisa kepingin kawin lagi, stress ada mahluk kecil di sarang, merasa kuatir anak tidak dapat tercukupi makanannya,sehingga salah satu, atau salah semua anakan dibuang, dll berbagai macam sebab sehingga indukan buang anakan ), tapi jangan kuatir,pernah saya terapkan dipeternakan saya, yaitu cara mensiasatinya bisa dengan mencabut indukan jantan, ketika pengeraman memasuki hari ke 10-11, biar indukan betina yang mengasuh sendirian hingga besar, baru kemudian indukan jantan di masukan ke kandang ternak lagi, seandainya anakan ingin diloloh sendiri, bisa juga ketika menetas dan diasuh oleh indukan betina , paling lama umur 5-7 hari, anakan di angkat dan ditaruh inkubator dan bisa diloloh sendiri, kemudian indukan jantan bisa dimasukan kembali ke kandang ternak, insyaAllah 1-2 minggu akan kembali bertelur